
Bersekutu Dengan Sang Gembala & Pemelihara Jiwa
03 May 2020Kisah Para Rasul 2:42-47, Mazmur 23, I Petrus 2:19-25, Yohanes 10:1-10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
(Yohanes 10:10)
Gereja mula-mula sungguh merupakan gereja yang sungguh luar biasa. Terkenal dengan semangatnya, kekuatan doanya, mujizatnya dan kebersamaannya. Pengaruhnya luar biasa. Apa yang mereka lakukan lahir dari pengertian akan prinsip-prinsip yang kekal mengenai hidup pribadi, gereja dan masyarakat. Kisah Para Rasul adalah ibarat sebuah "model" atau "cetak biru" bagaimana seharusnya hidup orang Kristen dalam hal kehidupan pribadi, bergereja, dan bermasyarakat saat ini.
Salah satu ciri dari jemaat mula-mula adalah bertekun dalam persekutuan. Mereka tidak hanya bertekun dalam pengajaran para Rasul melainkan juga bertekun bersama-sama dalam persekutuan. Persoalan iman adalah sesuatu yang bersifat pribadi, itu sebabnya menuntut kita harus mengambil keputusan sendiri. Namun, iman kita itu justru bertumbuh di dalam persekutuan.
Demikian pula dalam kehidupan persekutuan di dalam gereja, pasti ada masalah dan kesulitan yang terjadi. Namun melalui masalah dan kesulitan yang kita hadapi, kalau kita tetap setia dan bergantung pada Tuhan maka iman kita akan semakin bertumbuh. Inilah gereja yang sehat, yaitu gereja yang tidak hanya mementingkan aspek pengajaran dan tetapi juga memperhatikan aspek relasi atau persekutuan di antara para anggotanya.
Alangkah bersukacitanya kita dapat berkumpul dengan saudara seiman lainnya dalam ibadah dan persekutuan. Berdoa dan menyembah Tuhan bersama, mempelajari Kitab Suci bersama, dan memperhatikan satu sama lain adalah hal-hal yang penting bagi pertumbuhan rohani kita dan kesatuan kita sebagai umat Tuhan (Swt)
Sumber : Sabda Winedhar GKJ
Kategori : Renungan Harian | Tags : Minggu Paskah III | Bagikan :