
Kerendahan Hati
07 May 2020Kejadian 12:1-3, Mazmur 31: 1-5,15-16, Yohanes 13:16-20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (Yohanes 13:16)
Kerendahan hati adalah salah sifat atau karakter penting manusia, tetapi yang justru semakin langka. Rendah hati sebenarnya mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa dengan tulus mengakui dan menghargai orang lain.
Tuhan Yesus pun mengingatkan agar siapapun yang mengambil bagian dalam karya pelayanan harus selalu setia dan rendah hati. Seorang murid biasanya akan selalu berusaha meneladani gurunya. Demikian juga para murid Tuhan Yesus juga diharapkan berusaha meneladani apa yang dilakukan-Nya. Dalam perjamuan malam terakhir Tuhan Yesus membasuh kaki para murid. Dengan membasuh kaki para murid, Tuhan Yesus telah menunjukan sikap kerendahan hati. Bahwa menjadi murid Tuhan Yesus berarti menjadi seorang hamba, seorang yang diutus untuk melayani sesama. Jika Tuhan Yesus yang adalah Guru dan Tuhan melakukan hal itu, maka para murid juga harus melakukan hal yang sama. Melalui tindakan-Nya itu Tuhan Yesus menunjukan bahwa tindakan melayani bukanlah pekerjaan rendah. Melalui pelayanan itu seseorang bisa mengungkapkan cinta dan pemberian diri kepada sesama. Di sanalah kita menemukan makna cinta kasih sebagaimana yang telah dibawa oleh Tuhan Yesus ke dalam dunia.
Orang yang memiliki sikap rendah hati akan selalu terbuka dan dikendalikan oleh kekekuatan Allah. Ia yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah penyelenggaraan Allah. Dengan rendah hati, kita mengikuti jalan Tuhan Yesus. Amin (Swt)
sumber : sabda winedhar GKJ
Kategori : Renungan Harian | Tags : Minggu Paskah IV | Bagikan :