
Satu Roh Beragam Karya
31 May 2020Kisah Para Rasul 2:1-21, Mazmur 104 :24-34,35b, I Korintus 12:3b-13,
Yohanes 20:19-23
“… kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
(Kisah Para Rasul 2:11)
Hari ini kita merayakan dan merenungkan satu peristiwa penting dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Peristiwa yang dalam beberapa aspek bisa disebut sebagai cikal bakal dari kelahiran gereja, dan yang nantinya menjadi pemicu dan pemacu semangat penyebaran Injil. Peristiwa dimaksud adalah peristiwa pencurahan Roh Kudus sebagaimana dikisahkan oleh teks yang kita bacakan hari ini. Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, tepatnya pada hari Pentakosta bangsa Israel.
Turunnya Roh Kudus dinanti-nantikan oleh para rasul dan semua manusia di dunia. KehadiranNya untuk merukunkan, meneguhkan agar manusia hidup saling mengasihi, rendah hati dan berbagi kebaikan hidup kepada orang banyak. Selain itu kehadiranNya juga untuk menembus sekat-sekat perbedaan yang ada. Dalam peristiwa Pentakosta, Roh Kudus berkarya dengan ajaib sehingga banyak orang dengan berbagai bahasa dapat memahami apa yang para rasul beritakan. Yang berbeda-beda dipersatukan di dalam tekad untuk memuliakan nama Tuhan Yesus.
Di negara yang kita cintai ini, Indonesia, kita mengenal begitu banyaknya bahasa-bahasa suku yang masih digunakan. Namun demikian kita juga mengerti bahwa Indonesia memiliki Bahasa Persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Sebuah Bahasa yang digunakan untuk menghubungkan dan menyatukan Bahasa-bahasa yang berbeda tadi. Selain itu, sebenarnya orang Kristen juga memiliki Bahasa yang diajarkan oleh Roh Kudus, yaitu Bahasa Kasih. Bahasa Kasih ini dapat dipergunakan untuk melengkapi upaya kita membangun dan semakin mensentosakan bangsa yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsanya. (Swt)
sumber : sabda winedhar GKJ
Kategori : Renungan Harian | Tags : Minggu Pentakosta | Bagikan :