
Tetaplah Tinggal Di Dalam Kristus
13 May 2020Amsal 3:13-18, Mazmur 102:1-17, Yohanes 15:1-8
"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
(Yohanes 15:5)
Dengan mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari, kita memasukkan Firman dalam diri kita, sehingga Firman berdiam dan tinggal dalam diri kita. Firman menjadi bagian dalam diri kita, seperti pohon anggur, kita menjadi ranting-ranting yang terhubung kepada batang utama, yang mengalirkan makanan, yang memberikan kehidupan. Bila ranting patah, berarti sudah putus hubungan dengan batang, ranting itu menjadi layu dan mati.
Melalui perumpamaan tentang pokok anggur yang benar ini kita diingatkan bahwa kunci untuk berbuah adalah ranting harus tetap melekat pada pokok anggur. Kristus adalah pokok anggur itu, oleh karenanya orang percaya harus tetap tinggal di dalam Kristus jika ingin mengalami hidup yang berkemenangan setiap hari. Pokok dan ranting adalah bagian yang tak terpisahkan dari tanaman. Ranting yang berbuah pasti tidak luput dari proses pembersihan atau pemangkasan, yaitu memangkas atau memotong bagian-bagian yang kering dan tidak berguna. Pembersihan atau pemangkasan pasti akan terasa menyakitkan, tapi ini mendatangkan kebaikan bagi kita. Segala sesuatu yang selama ini menjadi penghalang bagi kita untuk bertumbuh harus dibersihkan secara tuntas, seperti misalnya karakter lama atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Dalam kehidupan rohani alat pemangkas atau pemotongnya adalah firman Tuhan. Jadi untuk mengalami pertumbuhan rohani yang sehat selain harus tetap melekat kepada pokok anggur yang benar yaitu Tuhan Yesus, kita pun harus merelakan diri untuk dibentuk, diproses dan dibersihkan oleh Tuhan melalui firman-Nya! (Swt)
sumber : sabda winedhar GKJ
Kategori : Renungan Harian | Tags : Minggu Paskah V | Bagikan :